Jelang Nataru 2025, Dishub Sumut Petakan 79 Titik Macet, 53 Lokasi Laka, dan 45 Rawan Longsor

bistronomixnews.my.id – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Dinas Perhubungan (Dishub) Sumatera Utara memetakan sejumlah daerah rawan di wilayahnya. Dalam rapat persiapan di Aula Kantor Gubernur Sumut pada Kamis (5/12/2024), Kepala Dishub Sumut, Agustinus, menyampaikan data kerawanan serta langkah mitigasi untuk menghadapi tantangan mobilitas masyarakat selama periode libur panjang.
79 Titik Rawan Macet Tersebar di Seluruh Sumut
Dishub mencatat 79 lokasi rawan kemacetan yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota. Beberapa daerah dengan potensi macet tertinggi di antaranya Medan (8 titik), Karo (11 titik), dan Labuhan Batu (6 titik).
Agustinus menjelaskan, kemacetan disebabkan oleh peningkatan arus kendaraan dan kondisi jalan di beberapa lokasi. “Kami akan menempatkan petugas untuk mengatur lalu lintas di titik-titik rawan macet. Informasi jalur alternatif juga akan disiapkan,” ungkapnya.
53 Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas
Tak hanya kemacetan, 53 lokasi rawan kecelakaan lalu lintas (laka lantas) juga telah dipetakan. Medan mencatat jumlah tertinggi dengan lima titik, disusul oleh Karo, Asahan, dan Labusel dengan masing-masing empat titik.
“Peningkatan pengawasan di lokasi rawan laka lantas akan dilakukan. Kami bekerja sama dengan Ditlantas Polda Sumut untuk memastikan keselamatan pengguna jalan,” ujar Kabid Lalu Lintas Dishub, Ramli Simamora.
45 Titik Rawan Longsor, Madina Paling Dominan
Wilayah rawan longsor juga menjadi perhatian utama menjelang Nataru 2025. Dishub mencatat ada 45 titik rawan longsor, dengan dominasi di Madina sebanyak 15 lokasi. Lokasi lainnya tersebar di Karo, Dairi, Samosir, hingga Tapanuli Tengah.
Agustinus menjelaskan, langkah mitigasi melibatkan pemasangan rambu peringatan di titik-titik berisiko serta penyediaan alat berat di lokasi strategis.
Program Mudik Gratis untuk 1.200 Penumpang
Sebagai upaya mengurangi beban masyarakat dan risiko kecelakaan, Pemerintah Provinsi Sumut menyediakan 1.200 kursi gratis untuk mudik ke tujuh destinasi, termasuk Sibolga, Rantauprapat, dan Samosir.
“Program ini bertujuan menekan penggunaan sepeda motor yang menyumbang 80 persen angka kecelakaan. Kami ingin masyarakat menikmati perjalanan yang aman dan nyaman,” terang Agustinus.
Selain itu, program mudik gratis ini menjadi solusi menghadapi prediksi kenaikan harga tiket transportasi umum sebesar 10-15 persen. Pendaftaran dapat dilakukan melalui kanal resmi Dishub Sumut.
Kesiapan Infrastruktur dan Mitigasi Cuaca Ekstrem
Curah hujan tinggi yang diprediksi BMKG pada Desember menjadi tantangan tersendiri. Dishub telah mempersiapkan jalur alternatif dan koordinasi dengan tim tanggap bencana untuk memastikan kelancaran arus mudik.
“Kami akan mengoptimalkan frekuensi transportasi darat dan penyeberangan di kawasan wisata, seperti Danau Toba. Sistem tiket online juga kami terapkan untuk menghindari antrean panjang,” kata Agustinus.