Tawuran Mahasiswa Pecah di Medan, Diduga Bermula dari Saling Lirik di Rumah Makan

bistronomixnews.my.id – Sebanyak 13 mahasiswa dari Universitas Katolik Santo Thomas di Medan resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam insiden tawuran yang mencoreng nama baik kampus. Tawuran ini bermula dari persoalan sepele, yaitu aksi saling lirik di sebuah rumah makan yang akhirnya memicu dendam lama antar mahasiswa dari dua fakultas berbeda, Teknik dan Pertanian. Insiden ini bahkan melibatkan aksi anarkis hingga merusak fasilitas umum.

Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang G Hutabarat, dalam konferensi pers pada Senin (9/12/2024), mengungkapkan bahwa para tersangka kini dijerat dengan pasal berlapis. “Sebanyak 13 mahasiswa dari Fakultas Teknik dan Fakultas Pertanian kami tangkap dan tetapkan sebagai tersangka,” ungkapnya tegas. Mereka menghadapi ancaman hukuman hingga 12 tahun penjara sesuai Pasal 187, Subs Pasal 170, Jo Pasal 406, Subs Pasal 358 KUHPidana.

Pemicu Tawuran: Dendam Lama yang Berujung Anarkis

Tawuran yang berawal dari aksi saling lirik di rumah makan ini ternyata memendam bara dendam lama di antara mahasiswa kedua fakultas. Konflik memuncak ketika satu unit sepeda motor milik mahasiswa Fakultas Pertanian dibakar di sebuah warung di Jalan Setia Budi, Medan. Kejadian tersebut memicu aksi balas dendam yang berujung pada bentrokan massal.

Di Jalan Melati Raya, tawuran semakin parah dengan pelemparan bom molotov, petasan, hingga penggunaan batu dan besi. Beberapa warung warga ikut rusak akibat aksi brutal tersebut. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi, termasuk bom molotov, batu, celurit, dan kayu.

“Tawuran antara mahasiswa ini disebabkan oleh dendam lama yang sebenarnya bisa diselesaikan secara damai. Kami mengimbau agar seluruh mahasiswa di Medan, khususnya di Unika Santo Thomas, tidak terprovokasi dan lebih bijak dalam menyikapi masalah,” jelas Kompol Bambang.

Kerugian Besar: Fasilitas Umum Rusak, Warga Resah

Selain merusak fasilitas umum, tawuran ini juga menciptakan keresahan di masyarakat. Jalan Melati Raya menjadi lokasi bentrok berulang, dengan insiden terbaru terjadi pada Kamis (5/12) malam. Polisi memastikan akan mengusut tuntas kasus ini untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, mengonfirmasi bahwa tawuran antar mahasiswa ini bukan pertama kali terjadi. “Kami masih mendalami apakah ada pihak lain yang terlibat. Semoga dalam waktu dekat kami bisa mengidentifikasi semua pelaku,” tegasnya.

Pesan Tegas untuk Mahasiswa

Polisi berkomitmen untuk menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam aksi kriminalitas semacam ini. Kompol Bambang turut mengingatkan mahasiswa untuk tidak menyelesaikan konflik dengan cara kekerasan. “Kami akan memastikan tindakan tegas terhadap pelaku, dan mengimbau seluruh mahasiswa untuk menjaga nama baik institusi pendidikan,” tuturnya.

Follow Kami

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
id_IDIndonesian